ULAMA, POLITIK, DAN NARASI KEBANGSAAN: Fragmentasi Otoritas Keagamaan di Kota-kota Indonesia
Demokratisasi pasca 1998 menyediakan panggung bagi aktor-aktor baru dari beragam latar belakang pendidikan, profesi, dan ideologi untuk ikut berkontestasi membincangkan kembali posisi Islam dalam negara dan masyarakat Indonesia. Aktor-aktor baru ini menawarkan diskursus dan habitus keagamaan baru serta mendorong isu-isu kemaslahatan publik dan interpretasi Islam ke dalam diskusi publik. Mereka membuka perdebatan seputar relasi agama dan negara yang sempat dianggap 'final' dengan beragam tawaran alternatif yang dipopulerkan melalui ruang-ruang publik, seperti sekolah, kampus, masjid, majelis taklim, radio, televisi, internet, dan media sosial. Namun, ini bukan berarti bahwa aktor- aktor keagamaan lama menarik diri dari panggung publik. Perkembangan di ruang publik menunjukkan kontestasi otoritas antar aktor-aktor keagamaan yang berebut pengaruh publik, dan negara dalam hal ini mengikuti dengan seksama diskursus yang berkembang di kalangan aktor-aktor yang disebut "ulama” ini untuk menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan arah politik.
Penulis
Noorhaidi Hasan, Suhadi, Najib Kailani, Munirul Ikhwan, Ahmad Rafiq, Euis Nurlaelawati, Eva Latipah, Ibnu Burdah, Moch Nur Ichwan, Mohammad Yunus, Muhrisun, Nina Mariani Noor, Ro’fah, Roma Ulinnuha, Sunarwoto, dan Anas Aijudin
ISBN
978-623-90252-05
Editor
Ibnu Burdah, Najib Kailani, & Munirul Ikhwan
Cetakan
I, Februari 2019
Jumlah Halaman
xxxiv, + 468 hlm; 14.5 x 21 cm
Pemeriksa Aksara
Imam Syahirul Alim
Desain Layout
Tim Stelkendo
Desain Cover
Imam Syahirul Alim
Penerbit
Pusat Pengkajian Islam Demokrasi dan Perdamaian (PusPIDeP)
Jl. Gurami No. 51 Kelurahan Sorosutan,
Kecamatan Umbulharjo,
Kota Yogyakarta, DIY.
Telp. 02744399482
website: www.puspidep.org